Sebelum menjadi ibu muda seperti sekarang ini, saat remaja dulu saya adalah penggemar bedak dan sabun bayi yang selalu saya aplikasikan di wajah. Asumsi saya saat itu, semua merek bedak dan sabun bayi bagus dan aman untuk bayi karena selama saya aplikasikan diwajah pun tidak pernah ada keluhan. Namun, setelah saya memiliki anak ternyata memilih bedak dan sabun bayi memang harus selektif terutama cermat dalam melihat kandungan dalam kedua produk tersebut. Alih-alih memilih harga yang murah, malah kulit si kecil jadi teriritasi.
KENALI JENIS IRITASI KULIT PADA ANAK
1. Biang Keringat
Biang keringat yaitu iritasi kulit berbentuk gelembung kecil berair dan berwarna kemerahan disertai rasa gatal terutama jika terkena keringat. Biang keringat umumnya muncul diarea leher, wajah, punggung dan bokong bayi.
2. Seborrhea
Seborrhea adalah peradangan kulit yang sering muncul pada kulit khusunya area berambut, seperti pada kulit kepala, alis mata dan wajah.
Gejala. Ditandai dengan timbulnya sisik pada kulit wajah, belakang telinga, leher, pipi, dada dan kulit kepala yang tampak seperti ketombe yang menumpuk dan berkerak, tidak gatal dan cenderung dapat sembuh sendiri.
3. Intertrigo
Iritasi atau ruam yang muncul pada lipatan tubuh bayi, seperti di area paha dalam, ketiak, dada dan lipatan perut. Intertrigo juga identik dengan ruam popok. Sama seperti iritasi kulit jenis lainnya, intertrigo juga membuat kulit tampak merah, gatal dan perih jika terjadi gesekan.
4. Dermatitis Kontak
Iritasi ini ditandai dengan munculnya ruam yang besar, gatal dan rasa terbakar, yang disebabkan alergi terhadap bahan iritan tertentu seperti sabun dan detergen.
5. Eksim
Eksim adala jenis iritasi yang cukup parah untuk anak-anak, karena pada eksim terjadi peradangan hebat yang membentuk lepuh dan bintik kecil berair yang mudah pecah pada kulit. Jika tidak segera ditangani eksim akan diperparah dengan munculnya nanah dan kerak serta menyebar pada anggota tubuh yang lain.
PENYEBAB IRITASI KULIT BAYI
Iritasi kulit pernah NafeesaAli alami beberapa kali, ditandai dengan munculnya bintik merah dan ruam di sekitar dada, ketiak, dan punggung serta leher dan sebagian kepala belakang. Sebelum memutuskan menggunakan produk tertentu dengan iming-iming dapat mengurangi ruam pada kulit bayi, lebih baik saya cari tahu terlebih dahulu penyebab ruam atau iritasi tersebut muncul.
Menurut Dr. A. Susanto, Sp.A., yang saya temui di Rumah Sakit Hermina Kemayoran, ada beberapa faktor penyebab iritasi kulit pada bayi, diantaranya:
1. KULIT TERLALU LAMA KONTAK DENGAN URINE DAN TINJA. Khususnya untuk ruam yang muncul di sekitar paha, pantat bayi dan area kemaluan bayi. Ketika bayi memakai diapers sekali pakai dengan daya serap kurang maksimal sehingga pada saat bayi buang air kecil beberapa kali, urine terkena kulit bayi berjam-jam. Kulit yang tertutup diapers akan lembab dan hangat sehingga memicu tumbuhnya bakteri dan jamur. Pemakaian popok terlalu ketat juga dapat memperparah kondisi iritasi dan ruam, popok yang ketat menyebabkan adanya gesekan pada kulit sehingga dapat memperparah kulit bayi menjadi lecet dan perih.
2. KERINGAT DAN DEBU PADA LIPATAN TUBUH BAYI. Keringat dan debu yang menempel di sela-sela lipatan kulit bayi akan menyebabkan iritasi jika tidak dibersihkan dengan benar saat mandi. Apalagi untuk bayi yang gemuk serta area lipatan cenderung lembap sehingga mudah sekali muncul iritasi kulit.
3. PEMAKAIAN PRODUK BAYI YANG BERLEBIHAN. Bahan kimia pada produk bayi yang digunakan juga memberikan kontribusi besar terhadap timbulnya iritasi dan ruam. Misalnya, bedak bayi, minyak telon, lotion, sabun mandi bayi, detergen atau sabun untuk mencuci baju bayi serta softener. Apalagi jika si kecil memiliki kulit yang sangat sensitif atau memiliki sifat alergi turunan makan akan mudah baginya terkena iritasi kulit.
4. CUACA PANAS DAN UDARA LEMBAB. Indonesia beriklim tropis sehingga cuacanya cenderung hangat dan panas. Hanya di beberapa daerah pegunungan saja yang udaranya cukup dingin sementara di daerah lain termasuk kota-kota besar memiliki cuaca dan udara yang panas, sehingga anak-anak di Indonesia cenderung mudah terpapar iritasi kulit mulai dari iritasi ringan seperti biang keringat hingga eksim.
5. PENGGUNAAN ANTIBIOTIC. Saat bayi mengonsumsi antibiotik, bakteri alami yang berfungsi melindungi kulit juga ikut mati sehingga iritasi dan ruam popok dapat muncul akibat infeksi jamur atau bakteri jenis lain. Makanan yang dikonsumsi bayi dan ibu yang menyusui bayi tersebut juga turut berpengaruh terhadap penyebaran iritasi ini.
MENGATASI IRITASI KULIT BAYI
Jika iritasi dan ruam tersebar cukup banyak serta membuat si kecil jadi rewel, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter atau bidan terdekat. Kasian kan membiarkan si kecil tidak nyaman karena gatal dan perih? Untuk Anda yang mengalami hal serupa dengan saya, Anda bisa lakukan langkah preventif seperti dibawah ini:
- Kenali penyebab iritasi agar tepat penanganannya.
- Mengganti popok sesering mungkin, terutama pada saat si kecil diare. Membersihkan dengan air hangat setelah si kecil buang air kecil atau poop dan mengelapnya dengan halus hingga kering barulah dipakaikan popok kembali.
- Membersihkan setiap lipatan pada tubuh bayi dengan seksama.
- Mengganti semua produk bayi yang terindikasi menjadi penyebab iritasi dengan produk yang aman dan cocok dengan si kecil.
- Mengganti pakaian si kecil saat mulai gerah dan berkeringat dengan pakaian berbahan lembut, mudah menyerap keringat, longgar dan nyaman saat dipakai.
- Jika iritasi disekitar pantat, kemaluan bayi dan lipatan maka hindari penggunaan bedak diarea tersebut.
- Tidak menggunakan produk bayi (minyak telon, bedak, hair lotion, parfume, dll) secara berlebihan serta menghindari produk bayi dengan aroma harum yang menyengat.
- Mencuci pakaian bayi dengan bersih agar terbebas dari sabun dan detergen.
- Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat atau salep yang dianjurkan untuk bayi.
Share pengalaman saya dan NafeesaAli, iritasi kulit ini muncul saat kami melakukan perjalanan ke luar kota selama berjam-jam dan cuaca pada saat itu lumayan panas. NafeesaAli berkeringat banyak dan saya lupa tidak mengganti bajunya. Ketika sampai ditujuan (sore hari) mulai terlihat bintik merah. Selama dua hari hanya dibalur minyak telon saja tapi bintik merah malah semakin banyak dan menyebar, akhirnya sepulang dari tempat tujuan saya bawa ke klinik terdekat dan dokter memberikan salep anti iritasi. Alhamdulilah bintik merahnya mulai kering namun sampai sekarang NafeesaAli jadi mudah sekali teriritasi kulitnya. Kemudian saya stop penggunaan produk bayi yang langsung kontak dengan kulitnya untuk sementara, seperti bedak dan minyak telon. Iritasi kulitnya membuat saya harus kembali control ke dokter dan dokter pun menganjurkan Nafeesaali untuk diberikan sabun mandi cair Lactacyd. Awalnya saya ragu, karena setau saya Lactacyd adalah produk pembersih vagina untuk wanita dewasa. Saya lakukan riset kecil, dengan mencari informasi di internet dan bertanya pada teman-teman kantor yang juga memiliki bayi dan balita, ternyata sebagian besar mereka memilih sabun mandi cair Lactacyd untuk si kecil. Ketika saya coba membeli on line, banyak Market Place atau on-line shop yang merekomendasikan sabun mandi Lactacyd Baby dengan rating tertinggi dan banyak konsumen yang meninggalkan testimoni pemakaian Lactacyd baby. Sudah 8 bulan, mulai dari NafeesaAli mengalami iritasi hingga sekarang selalu memakai sabun cair Lactacyd Baby. Untuk Moms yang mengalami hal serupa dengan saya dan masih ragu memilih sabun cair, dibawah ini saya akan share tentang produk Lactacyd Baby Liquid yang saya gunakan.
APA ITU LACTACYD ???
Lactacyd Baby yang diproduksi oleh PT Sanofi Aventis Indonesia merupakan Brand International dalam bentuk sabun mandi cair khusus bayi yang telah lolos uji dermatologi sehingga formulanya aman digunakan untuk membersihkan, merawat dan menjaga kulit bayi agar tetap sehat dan lembab.
KEMASAN YANG HANDY DAN ANTI TUMPAH
Kemasan sederhana namun tetap elegan dengan warna botol putih tidak tembus pandang. Ukuran botol yang handy dan mudah digenggam serta dilengkapi dengan tutup botol fliptop sehingga tidak mudah tumpah dan aman untuk si kecil.
Lactacyd Baby Liquid, sesuai dengan namanya, sabun mandi bayi ini berbentuk cair, berwarna putih susu, harum alami dan tidak meyengat serta tidak mengandung detergen (tidak berbusa) sehingga aman untuk kulit bayi normal dan sensitif.
UKURAN LACTACYD BABY LIQUID
Lactacyd Baby Liquid tersedia dalam tiga kemasan, yaitu Lactacyd Baby Liquid 60 ml, 150 ml dan 230 ml.
KANDUNGAN LACTACYD BABY LIQUID
- Aqua. Sebagian besar berbahan dasar Aqua atau air.
- Tidak mengandung detergen dan fragrance oil, sehingga sabun cair Lactacyd Baby tidak berbusa dan tidak berbau harum menyengat, sehingga sangat aman untuk bayi.
- TEA-lauryl sulfate dan ammonium lauryl sulfate, berfungsi untuk membasmi bakteri dan kuman jahat.
- Ethyleneglycol stearate, berfungsi sebagai skin conditioner untuk menjaga kelembapan dan kelembutan kulit bayi.
- Hydrogenated peanut oil, kandungan minyak alaminya berperan dalam melembabkan kulit bayi.
- Natural orange flavor, memberikan sensasi wangi yang alami pada kulit bayi.
- Sodium methyl paraben, kandungan zat parabean pada Lactacyd Baby sangat kecil sehingga tetap aman digunakan si kecil. Hal ini terbukti dari masa expired produk yang terhitung cepat.
- Lactic Acid & Lactoserum, yaitu ekstrak susu sapi yang berperan sebagai energi bagi bakteri baik untuk berkembang dan melawan bakteri jahat.
KEUNGGULAN LACTACYD BABY LIQUID
- Lactacyd Baby Liquid terbuat dari bahan alami dan telah melewati riset serta uji klinis sehingga aman dan tidak membahayakan untuk si kecil, tidak perih di mata, memiliki aroma yang lembut serta baik digunakan pada kulit bayi yang sedang mengalami ruam dan iritasi. Kandungan extra susu nya membuat kulit bayi lembap dan tidak menimbulkan alergi.
- Produk mudah didapatkan baik itu di apotek, mini market, super market dan secara on-line.
- Lactacyd Baby lebih ekonomis jika dibandingkan produk luar negeri dengan kualitas yang sama.
- Two in One, dapat digunakan sebagai sabun mandi dan shampoo sekaligus.
FUNGSI DAN MANFAAT LACTACYD BABY UNTUK SI KECIL
- Merawat dan melindungi kulit bayi dari paparan kuman dan bakteri pada saat ia beraktiftas dan berkeringat sehingga meminimalisir terjadinya alergi kulit bayi.
- Menjaga kadar pH kulit (3-4 pH), kelembapan dan kelembutan kulit serta meninggalkan kesan harum yang alami.
- Untuk bayi yang mengalami iritasi kulit, Lactacyd baby membantu meredakan lecet, perih dan rasa gatal pada kulit yang teriritasi.
CARA MANDI YANG TEPAT DENGAN LACTACYD BABY LIQUID
Lactacyd Baby Liquid digunakan untuk membersihkan tubuh bayi. Baik digunakan untuk bayi dan balita usia 0 – 5 tahun. Berikut ini adalah cara menggunakan Lactacyd Baby sabun cair yang dianjurkan:
- Larutkan 3-4 sendok Lactacyd Baby kedalam air bersih yang sudah disiapkan untuk mandi si kecil.
- Mandikan bayi seperti biasa. Usap dengan lembut permukaan kulit bayi menggunakan waslap atau dengan telapak tangan Anda.
- Pastikan Anda membersihkan setiap lipatan kulit bayi, seperti lipatan ketiak, paha, lengan, dan lipatan leher. Debu dan keringat yang menumpuk disela-sela lipatan dapat menyebabkan iritasi.
- Tidak lupa untuk memberiskan bagian wajah dan kulit kepala bayi dengan mengusap atau menggosoknya dengan lembut. Untuk balita, Anda dapat memakai Lactacyd Baby sama seperti pemakaian shampoo, dengan cara menuangkan di telapak tangan lalu mengaplikasikannya di kepala si kecil.
- Sebagai tambahan, jika si kecil mengalami ruam dan iritasi, Anda dapat menggunakan Lactacyd dengan cara menuangkan Lactacyd Baby ke kapas bersih, kemudian gosokan pada permukaan yang teriritasi secara perlahan. Hati-hati kulit bayi mengelupas saat digosok.
PERHATIKAN HAL INI SAAT MEMANDIKAN BAYI
- Gunakan air hangat suam-suam kuku untuk memandikan bayi, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.
- Tidak memandikan bayi terlalu lama.
- Pada saat bayi mengalami iritasi, tidak terlalu sering memandikannya.
- Membersihkan setiap lipatan pada tubuh bayi.
- Mandikan si kecil dengan perlakuan yang lembut, tidak menggosok kulitnya terlalu keras.
- Setelah mandi dan sebelum memakai baju serta popok, pastikan tubuh si kecil sudah dilap dengan handuk lembut.
Pada dasarnya penyebab yang paling sering memicu masalah iritasi kulit pada bayi adalah bahan iritan yang lemah seperti keringat, feses, urin, pemilihan produk perawatan kulit yang salah, cairan antiseptik atau deterjen. Terkadang, iritasi juga ditunjang oleh kondisi yang cocok untuk terjadinya peradangan seperti, faktor panas, kelembapan, atau adanya gesekan. Karena itu, cara terbaik untuk mencegah masalah iritasi kulit adalah menghindari bahan iritan serta kondisi pendukung iritasi kulit. (dechacare.com). Sabun mandi, bedak dan minyak telon adalah produk bayi yang setiap hari digunakan sehingga kita harus memilih produk bayi yang aman untuk si kecil. Tidak dianjurkan penggunaan anti-septic pada bayi.
#BabySkinExpert #LactacydBaby